Breath


Print

Author :

Jungsalma

 

Starring :

Jessica Jung | Oh Sehun

 

Other Cast :

Xiumin | OC

 

Length : Drabble

 

Genre : Romance

 

Rating : G

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jessica berlari dari depan pintu rumahnya ketika melihat mobil Sehun. Sehun keluar dari mobilnya lalu dengan cepat menghampiri Jessica yang terlihat panik.

“Sica kau kenapa?” tanya Sehun.

“Sehun-ah aku lupa menyimpan kunci rumah dan aku juga tidak tahu dimana aku menyimpan ponselku. Sehun tolong aku..” mohon Jessica.

“Kenapa kau bisa lupa seperti ini? Tidak biasanya kau lupa banyak hal.”

“Jangan hanya bicara saja, cepat bantu aku mencarinya..” kesal Jessica karena Sehun hanya menatapnya dan malah bertanya ketika ia sedang bingung mencari barang berharganya.

Sehun merogoh sakunya lalu mengeluarkan ponsel miliknya. Menekan speed dial nomor satu lalu menelponnya. Sebuah suara datang dari dalam sebuah pot bunga.

“Bukankah itu suara ponselmu?” tanya Sehun. Jessica menghampiri pot bunga itu.

“Ah benar itu ponselku. Kenapa dia bisa ada disana ya?” Jessica menggaruk tengkuknya lalu menatap Sehun heran.

“Kenapa kau ada disini?” tanya Jessica. “Apa? Bukankah aku sedang membantumu mencari kunci rumah dan ponselmu yang hilang. Ponselmu kan sudah ketemu, sekarang ayo kita cari kunci rumahmu.” Kata Sehun

“Kenapa aku harus mencari kunci rumah. Ini ada disini.” Jawab Jessica seraya mengeluarkan sebuah kunci dari dalam saku kemeja yang dipakainya.

“Jessica kau aneh akhir –akhir ini.” Ujar Sehun.

“Apa maksudmu?” tanya Jessica.

“Sudah seminggu ini kau selalu lupa banyak hal. Kau memasukan garam kedalam kopi, Memasukan pasta gigi kedalam ramen, kau menyimpan pakaian bekas kedalam panci, Lupa menyimpan dompet , ponsel dan yang lainnya. Lupa jalan pulang dan tidak bisa mengingat angka 1 –20. Kau kenapa sebenarnya?” tanya Sehun lagi.

“Aku tidak tahu, belakangan ini aku selalu lupa dan ingat dengan tidak aku sadari.”

“Kau harus pergi ke Dokter, Sica. Mau aku antar?”

“Bukankah aku ini akan menjadi seorang dokter? Jangan khawatir Sehun –ah ,mungkin aku hanya terlalu lelah dan stress.” Jawab Jessica.

“Jangan menganggapnya sepele, Jessica Jung! aku begini karena aku punya tanggung jawab sebagai kekasihmu.”

“Aku tahu jadi kau jangan terlalu mencemaskan aku. Pikirkan juga dirimu yang tidak lama lagi akan mendapatkan seorang kakak baru. Bagaimana perkembangan hubunganmu dengan Kai?” tanya Jessica. “Tidak terlalu baik. Dia sangat liar dan tidak mau diatur berbeda denganku yang pendiam. Kenapa Eomma mau menikah dengan Ayahnya Kai? Sungguh membuatku muak!”

“Sudahlah jangan dipikirkan terus. Pulanglah aku akan baik –baik saja.”kata Jessica.

“Kalau begitu aku ingin ini…” Sehun menunjuk kearah bibirnya.

“Kau ingin aku menggiling bibirmu itu?” tanya Jessica.

“Kau jahat sekali.. baiklah disini saja” Sehun kembali menunjuk wajahnya tetapi kini berada dibagian pipi kananya.

“Kau itu terlalu manja untuk ukuran seorang namja berumur 20 tahun.” Jawab Jessica seraya berjinjit lalu mengecup pipi kanan Sehun perlahan. “Sudah sekarang pulanglah.”Jessica mendorong punggung Sehun agar segera pergi.

“Baiklah aku akan pulang. Hati hati jangan merindukanku, arra?” Sehun membuka pintu mobilnya.

“Itu tidak akan terjadi, Tuan yang sangat percaya diri. Bye..” Jessica melambaikan tangannya seiring mobil Sehun yang mulai melaju dan meninggalkan halaman rumahnya.

 

 

 

 

Disinilah Sehun dan Jessica berada sekarang, diruang tunggu rumahsakit. Sudah sekitar 2 jam mereka menunggu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan Jessica beberapa jam yang lalu.

Sehun masih kesal oleh ulah Jessica. Kini ia lupa mematikan kompor dirumahnya hingga terjadi kepulan asap tebal yang mengelilingi seluruh rumahnnya. Untung saja tidak menyebabkan kebakaran.

 

“Untuk Tuan Oh Sehun silakan masuk.” Kata perawat yang tadi membantu dokter memeriksa keadaan Jessica. “Baik aku akan segera masuk..” jawab Sehun.

Sehun dan Jessica hendak masuk kedalam ruangan dokter, tapi suster mencegah Jessica masuk dengan alasan Sehunlah sendirilah yang harus diintogasi oleh dokter. Jessica mengalah lalu duduk kembali.

 

“Penyakit Jessica sudah lumayan parah, Sehun -ah.” Kata Dokter sambil menunjuk bagian kepala Jessica yang mengalami masalah.

“Alzeihmernya telah memasuki tahap medium. Dan jika prosesnya cepat maka akan membuat ingatannya mungkin terganggu. Dan beberapa penderita alzeihmer terkadang lupa caranya bernafas” Ujar Dokter yang bernama Kim Minseok itu.

“Apa yang harus kulakukan, Hyung?” tanya Sehun.

“Alzeihmer, Kau harus membantunya mengingat Sehun –ah. Jangan biarkan dia lupa caranya bernafas.”

Sehun terdiam lalu berdiri dan membungkuk pada dokter yang berbeda 7 tahun diatasnya itu.

Jessica dengan asyiknya menjilat eksrim yang diberikan Sehun, “Ah masitta”

Sehun yang melihatnya hanya tersenyum seraya mengusap pucuk kepala Jessica, “Kau begitu menyukai Eskrim?”

“Uh, hanya eskrimlah satu hal yang aku tak pernah lupa.” Jawab Jessica.

Sehun seketika terdiam. Kenapa Jessica mengungkit masalah ingatannya lagi? Terakhir ia mengungkit tentang masalah penyakit lupanya itu, ia terjebak didalam taksi karena lupa jalan pulang dan lupa membawa dompet. Dan karena itulah dokter menyarankan Sehun agar tidak mengungkit masalah penyakit Jessica lagi.

“Apakah kau ingat kalau aku mencintaimu?” Tanya Sehun pelan.

“Tentu saja, aku juga sangat mencintaimu. Aku tidak bisa banyangkan kalau hidupku tanpa dirimu Sehun-ah” jawab Jessica. Sehun mengiyakan

“Jika saat aku mempunyai anak nanti, aku tidak akan berani menggendongnya.” Kata Jessica disela –sela memakan ekrimnya.

“Wae?” tanya Sehun lagi.

“Karena aku takut saat menggedong bayiku nanti aku menjatuhkannya. Seperti saat aku menggendong ace. Dia terjatuh dan aku lupa kalau aku sedang menggendongnya.” JawaB Jessica lebih pelan.

Sehun menatap Jessica seduktif lalu menggenggam tangan kirinya, “Jangan bicara seperti itu Oh Sooyeon. Aku pasti akan menjagamu dan tidak akan membiarkan kau terluka.”

“Jangan memanggilku dengan marga itu, aku belum pantas. Kau selalu menjadi kekasih yang terbaik untukku sedangkan aku? Membuat kopi untukmu saja aku tidak bisa. Aku harus lebih banyak belajar” Jessica menunduk. Lalu melihat tangannya yang terasa dingin karena eskrimnya mulai mencair.

“Kalau begitu ayo kita melakukannya bersama, belajar bersama, aku akan mengajarimu membuat kopi. dan sebaliknya kau harus berusaha untuk sembuh.” Hibur Sehun.

“Aku tidak yakin akan hal itu. Aku mendengar percakapanmu dengan orangtuamu tadi pagi tentang kepindahanmu ke London.” Jessica menunduk membiarkan eskrim yang menetes melewati telapak tangannya.

“Hei, aku tidak akan pergi. Aku tidak akan mungkin meninggalkanmu bersama Tiffany disini, dia tidak akan bisa menjagamu setiap saat.Biarkan aku bersamamu sampai aku berheti bernafas. Aku ingin membantumu agar bisa sembuh dan bernafas bersamaku. Genggam tanganku erat –erat dan jangan melihat kebelakang. Lihatlah masa depan. Dan ingatlah bahwa aku adalah alasan kenapa kau bernafas. Arra? ”

“Lalu bagaimana dengan keinginan kedua orangtuamu? Aku yakin kau tidak akan bisa menolaknya. Jika kita masih seperti ini, ayahmu pasti akan marah besar.”

“Kalau begitu…ayo kita menikah…!!”

TBC ~

Wehehehe ini adalah drabble lanjutan yang kemarin. Aneh??Tentu saja. Aku tahu ini sedikit aneh dan gak nyambung sama judul. Aku mendapatkan ide cerita lanjutan ini sebagai pelampiasan atas tes UAS yang baru aja tadi aku lakukan. Fiuh cape banget karena jadwal bimbelku ditambah 2 jam. Dan drabble ini juga sebagai pelarianku dari tugas –tugas bimbel. Dont forget buat comment ya..sebelumnya ini pernah aku post di INDO FANFICTION dengan cast Baekyeon..

Jungsalma ❤

6 thoughts on “Breath

    • aku juga suka banget hunsica soalnya mereka sweet banget..*gaknanyasumpah..huwee
      sica meninggal dong kalo lupa nafas…/amit-amit deh…
      bedewei makasih ya udah sudi baca dan komen… 🙂

  1. Pingback: I’ll Be There.. | Ariana Salma Farra FF!!!!

Leave a comment